Setelah sebelumnya kita membahas tentang Pengertian Paragraf Narasi pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai pengertian paragraf deskripsi.
Sebelum kita mulai, sobat pembaca tentu masih ingatkan apa yang dimaksud dengan paragraf ? Bagaimana ciri-ciri paragraf yang baik ? Jika anda belum tau atau lupa, maka coba anda baca-baca kembali artikel yang berjudul "Ciri dan Syarat Syarat Paragraf Bahasa Indonesia Yang Baik dan Efektif".
Sebelum kita mulai, sobat pembaca tentu masih ingatkan apa yang dimaksud dengan paragraf ? Bagaimana ciri-ciri paragraf yang baik ? Jika anda belum tau atau lupa, maka coba anda baca-baca kembali artikel yang berjudul "Ciri dan Syarat Syarat Paragraf Bahasa Indonesia Yang Baik dan Efektif".
Pengertian Paragraf Deskriptif
Paragraf deskripsi adalah jenis karangan yang memuat deskrifsi atau penggambaran/perincian suatu objek tertentu secara detil. Dalam sebuah paragraf deskripsi, seorang pengarang akan mencoba memberikan pendekatan pada pembaca dengan cara menggambarkan sifat dan karekteristik sebuah objek. Dari sini pembaca akan dibawa seakan melihat, merasakan atau mendengar apa yang dilukiskan oleh penulis secara langsung.
Jenis-Jenis Paragraf Deskriptif
Kita mengetahui ada tiga jenis paragraf deskriptif, yaitu spacial, pola deskripsi sudut pandang, dan pola deskripsi objek.
a. Pola Spacial (tempat)
Pola spacial adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas ruang dan waktu. Anda dengan runtut dapat menggambarkan suatu ruangan atau tempat dari segala penjuru arah. Anda bisa menyebutkan suasana suatu ruangan apakah gelap, terang, ramai, sepi, rapi, berantakan, dan sebagainya. Atau anda juga bisa menyebutkan tata letak barang dan benda-benda sekitar sehingga pembaca benar-benar mendapatkan gambaran ruangan yang anda ceritakan secara utuh. Lihat contoh berikut:
Pada malam hari, pemandangan rumah terlihat eksotis. Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari luar bangunan itu terlihat indah, mampu memberikan kehangatan bagi siapa saja yang memandangnya. Lampu-lampu taman-taman yang bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat. Begitu indah. (BSE Bahasa Indonesia Kelas 10, oleh: Soratno & Wahono)
b. Pola deskripsi sudut pandang (peristiwa)
Pola yang satu ini merupakan pola pengembangan paragraf yang didasarkan pada tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu. Pola sudut pandang berbeda dengan pola spacial. Dalam
pola sudut pandang, penggambaran berpatokan pada posisi atau pandangan anda sebagai seorang penulis terhadap sebuah objek yang digambarkan . Untuk menggambarkan suatu tempat atau keadaan, pertama-tama anda harus mengambil posisi tertentu. Kemudian, secara perlahan-lahan dan berurutan, gambarkanlah benda demi benda yang terdapat dalam tempat itu, mulai dari yang terdekat kemudian yang terjauh. Mari perhatikan contoh berikut yang mendeskripsikan sudut pandang penulis terhadap sebuah kampung.
Contoh:
Sayup-sayup terdengar kumandang azan Ashar dari masjid tua di perkampungan kumuh itu. Suara yang tak punya variasi dan monoton terdengar setiap masuk waktu salat. Suara siapa lagi, kalau bukan suara Pak Imam masjid itu, yang semua giginya telah tiada. Namun tak seorang pendengar pun tergugah atas panggilan salat itu. Kecuali, dua tiga orang tua yang menjadi jamaah tetap di sana.
Memang telah demikian keadaan masyarakat di kampung itu dari waktu ke waktu. Nyaris tak ada perubahan. Kecuali, bangunannya yang semakin mengkhawatirkan. Dinding papannya sudah lapuk dimakan rayap. Beberapa papan telah terlepas dari tiang. Atap sengnya pun telah banyak yang bocor, sehingga tiap kali turun hujan, air mengenangi lantai.
Namun tak seorang pun peduli, kecuali, Pak Imam tua itu. Seketika orang-orang dikejutkan sebuah jeritan histeris dari sebuah rumah gubuk yang tidak beberapa jauh dari masjid tua itu. Jeritan itu
tangisan seorang perempuan yang merintih histeris. Spontan, ibu-ibu tersentak oleh suara itu, lalu meninggalkan kegiatannya dan berhamburan ke sana. (BSE Bahasa Indonesia Kelas 10, oleh: Soratno & Wahono)
c. Pola deskripsi objek (orang/benda/binatang)
Pola ini merupakan pola pengembangan paragraf berupa pelukisan atau penggambaran secara gamblang serta terperinci suatu objek. Rincian tersebut dilakukan dengan penyebutan bentuk fisik sebuah objek, atau yang dapat dilihat. Maka ketika anda mendeskripsikan sosok seorang manusia misalnya, anda dapat menyebutkan bagaimana kulitnya,wajahnya rupawan atau biasa saja, rambutnya lurus atau keriting, gerak-geriknya, senyumnya dan sebagainya.
Contoh:
Ketika aku bertandang ke rumahnya pagi itu. Kurasakan kenyamanan di setiap sudut ruang. Tampak bersih dan rapi oleh sentuhan seorang wanita. Di salah satu sudut rumah kulihat bunga matahari mekar sempurna. Kelopak bunga merekah dengan warna hijau dan kuning yang memikat. Ia bergoyang menari ditiup sepoi-sepoi angina pagi. (BSE Bahasa Indonesia Kelas 10, oleh: Soratno & Wahono)
Demikian pengertian paragraf karangan deskripsi dan jenisnya dilengkapi contoh paragraf deskripsi yang akan mempermudah sobat Abimuda untuk memahaminya. Sekarang yang perlu anda lakukan adalah mencoba untuk mendeskripsikan sebuah benda. Anda bisa mendeskripsikan keadaan kamar, ombak lautan atau apa saja yang anda lihat di sekeliling.
Share This :
comment 0 komentar
more_vert